Di masa Pandemi Covid 19. Umat Muslim tetap bisa  merayakan hari Raya Idul Adha  1442 H meski dalam masa pemberlakuan PPKM darurat tidak mengurangi makna dari Hari Raya Idul Adha itu sendiri . Idul Adha tak hanya bermakna soal penyembelihan hewan dan kurban saja, akan tetapi juga memiliki poin makna penting yang harus umat manusia resapi.

Ada berbagai kebaikan dari hari raya Idul Adha dan Kurban yang bisa menjadi tauladan baik di era modern sekarang ini. Setidaknya ada tiga pesan yang bisa kita tarik dari kisah tentang Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta ritual penyembelihan hewan kurban secara umum.

Pertama, tentang totalitas kepatuhan kepada Allah subhânau wata’âla. 

Pelajaran kedua adalah tentang kemuliaan manusia. Dalam kisah nabi ibrahim di satu sisi kita diingatkan untuk jangan menganggap mahal sesuatu bila itu untuk mempertahankan nilai-nilai ketuhanan, namun di sisi lain kita juga diimbau untuk tidak meremehkan nyawa dan darah manusia.

Pelajaran yang ketiga yang bisa kita ambil adalah tentang hakikat pengorbanan. Sedekah daging hewan kurban hanyalah simbol dari makna korban yang sejatinya sangat luas, meliputi pengorbanan dalam wujud harta benda, tenaga, pikiran, waktu, dan lain sebagainya. Pengorbanan merupakan manifestasi dari kesadaran kita sebagai makhluk sosial.
Karena esensi kurban adalah solidaritas sesama dan ketulusan murni untuk mengharap keridhaan Allah.